Risiko Kerugian: Dihindari atau Dikelola? | Broker Forex Terbesar Indonesia

Tidak ada orang yang mau rugi dalam hal apapun, termasuk dalam trading forex. Meski potensi high return membuat banyak orang tertarik, faktor nyatanya juga membuat calon high risk trader dan trader pemula mundur perlahan. Padahal, rye sesuatu pasti memiliki risiko, bukan? Sebagai trader forex, sikap apa yang perlu Anda miliki dalam menghadapi risiko kerugian?

Rugi vs bangkrut

Ada beberapa jenis risiko yang harus Anda hadapi sebagai pedagang. Dua di antaranya adalah risiko kerugian dan risiko kebangkrutan. Apa bedanya rugi dan bangkrut? Dalam perdagangan valas dan komoditas, kerugian terjadi saat Anda menutup posisi beli pada tingkat harga yang lebih rendah dari saat masuk, atau menutup posisi jual di tingkat harga yang lebih tinggi dari saat masuk. Sehingga, jumlah balance atau saldo Anda pun berkurang. Sedangkan bangkrutnya terjadi jika Anda terus menerus mengalami kerugian, sehingga Anda mendapat margin call, auto cut, bahkan sampai modal Anda habis.

Tentu Anda harus menghindari bangkrut, karena Anda tidak akan bisa banyak berdagang jika kehabisan modal. Lalu, bagaimana dengan ruginya? Ingin Anda menghindari juga?

Menghindari vs mengelola kerugian

“Risiko terbesar adalah tidak berani mengambil risiko.” Rasanya ucapan Mark Zuckerberg ini harus didengar dan diingat baik-baik oleh semua trader, terutama yang masih pemula. Ini karena banyak pedagang pemula yang begitu takut pada risiko kerugian, sehingga berusaha menghindarinya sebisa mungkin. Jelas ini bukan awal yang baik untuk memulai bisnis trading, karena rasa takut yang berlebihan justru semakin berisiko.

Misalnya, Anda melihat potensi keuntungan dari pasangan mata uang EURUSD. Namun, karena pergerakannya yang begitu fluktuatif, Anda pun takut untuk membuka posisi. Akhirnya, dana Anda pun mengendap begitu saja di dalam akun, tidak berkurang dan tidak bertumbuh. Untuk apa?

Contoh lain misalnya Anda memasang Stop Loss dengan jarak hanya 10 pip dari level entry karena takut rugi terlalu banyak. Apa yang akan terjadi? Bukannya untung, posisi Anda malah rawan tertutup otomatis dalam keadaan rugi. Banding bisa termasuk Stop Loss dengan level entry dari 30 pips. Jika Anda berani memasang jarak yang sedikit lebih jauh ini, berarti Anda memberi kesempatan harga untuk bisa berbalik ke arah yang Anda inginkan, sehingga kemungkinan posisi ditutup otomatis oleh Stop Loss pun lebih kecil.

membatasi risiko sekecil mungkin tidak berarti Anda terbebas dari risiko kerugian. Yang penting adalah mengelola risiko tersebut. Tentukan batas risiko yang tidak terlalu dekat dengan level entry, tapi juga jangan terlalu jauh supaya tidak memberatkan Anda. Untuk trader pemula, batas risiko yang disarankan adalah 1%-5% dari modal.

Mengelola risiko kerugian dengan ukuran lot yang ideal

Total modal $1.000 (Rp 14.000.000) dengan kenaikan 3%, tetapi kenaikan $30 per transaksi. Setelah menentukan batas risiko, Anda perlu menentukan level Stop Loss. Misalnya, Anda memasang Stop Loss 30 pip dari level entry ke transaksi EURUSD.

Dari sini, Anda bisa menghitung ukuran lot yang ideal dengan rumus:

Ukuran Lot Ideal = Batas Risiko ($) / Stop Loss ($)

Perlu diketahui bahwa pada 1 lot standar EURUSD, 1 pip bernilai $10. Sehingga 30 pips bernilai $300. Maka perhitungannya:

Ukuran Lot Ideal = $30 / $300 = 0.1

Artinya, dengan modal $1.000, nilai minimal 3%, dan Stop Loss berjarak 30 pip dari level entry, serta 0.1 lot standar (1 lot mini). Ukuran ini cukup direkomendasikan untuk Anda yang masih pemula, agar terbiasa dengan ritme trading forex. Bacajuga artikel ini untuk mengetahui perhitungan ukuran lot dengan lebih detail.

Selain mengelola kerugian, Anda pun perlu melindungi keuntungan Anda, yaitu dengan fitur Take Profit. Gunakan Risk-to-Reward Ratio (RRR) untuk menentukan target profit Anda. Jika Stop Loss Anda 50 pip dan Anda menggunakan RRR 1:1, berti jarak Take Profit Anda juga 50 pip dari level entry. Jika RRR Anda 1:2, maka Take Profit Anda berjarak 100 pip dari level entry. Baca artikel ini untuk mengenal lebih lanjut tentang RRR.

Kesimpulannya, resiko kerugian akan selalu ada dalam hal apapun, termasuk trading forex. Daripada berusaha mati-matian menghindari risiko tersebut karena tak mau rugi sepeser pun, lebih baik mulai beranikan diri Anda untuk menghadapi dan mengelola risiko kerugian dengan bijak, agar Anda dapat meraih potensi profit dua arah dari trading forex. Sudah siap untuk mencoba? Demonstrasi Buka Akun dan kemampuan trading Anda di kondisi pasar riil dengan dana virtual.



Sumber