© Reuters.
Pada tahun 2018, dunia dikejutkan dengan mengetahui bahwa konsultan politik Inggris Cambridge Analytica telah mengumpulkan data pribadi setidaknya 50 juta Facebook (NASDAQ:) tanpa persetujuan mereka dan menggunakannya untuk memengaruhi pemilu di AS dan luar negeri.
Investigasi rahasia oleh Channel 4 News menghasilkan rekaman dari CEO perusahaan saat itu, Alexander Nix, yang menunjukkan bahwa dia tidak memiliki masalah dengan sengaja menyesatkan publik untuk mendukung klien politiknya, dengan mengatakan: