Bank for International Settlements (BIS) secara aktif menjajaki peluang pembayaran offline yang melibatkan mata uang digital bank sentral, atau CBDC.
Pada 11 Mei, BIS Innovation Hub Nordic Center diterbitkan buku pegangan komprehensif yang mengeksplorasi bagaimana CBDC dapat berfungsi untuk pembayaran offline.
Panduan ini ditulis bersama dengan konsultan teknis Consult Hyperion, membahas tujuan ketahanan, kemiripan uang, aksesibilitas, dan fitur CBDC offline lainnya.
Berjudul “Project Polaris,” makalah ini menyoroti potensi risiko baru dari pembayaran CBDC offline, termasuk pemalsuan atau masalah privasi.
Menurut BIS dan Hyperion, pembayaran CBDC offline menimbulkan ancaman privasi karena keduanya dapat “mendukung transaksi anonim dan mengungkapkan privasi tergantung pada desainnya.”
Beberapa masalah privasi yang tercantum mencakup tingkat perlindungan privasi yang diberikan oleh Value Transfer Protocol. “Kecuali jika protokol transfer nilai offline mendukung privasi berdasarkan desain, pembayaran offline tidak akan pernah bisa anonim,” bunyi manual tersebut.
Transaksi pembayaran CBDC offline juga meningkatkan privasi atau bahkan masalah penipuan saat mengidentifikasi dan memverifikasi pengguna rekanan.
Dalam beberapa kasus, mungkin penting bagi pembayar atau pembayar CBDC offline untuk mengidentifikasi rekanan, dan transaksi semacam itu mungkin tidak selalu melibatkan kontak tatap muka. Bank sentral harus mempertimbangkan situasi seperti itu saat merancang CBDC offline, tulis BIS, menambahkan:
“Pembayar mungkin ingin memastikan identitas penerima pembayaran, perincian yang diberikan valid dan pembayarannya dikirim ke tempat yang tepat. (…) Penipuan peniruan adalah potensi risiko yang perlu dipertimbangkan oleh bank sentral sehubungan dengan privasi.
Makalah tersebut juga menyebutkan pentingnya interoperabilitas dan sistem manajemen risiko untuk pembayaran offline, menekankan perlunya kemampuan untuk mendeteksi potensi pelanggaran dompet offline.
“Peran dan tanggung jawab ekosistem dalam mendukung pembayaran offline perlu didefinisikan dengan lebih baik dan kolaborasi sektor publik-swasta akan diperlukan,” catat buku pegangan tersebut.
Terkait: BIS dan Bank of England menyelesaikan uji coba transaksi DLT
Fungsi offline adalah fitur penting dari beberapa proyek CBDC yang saat ini sedang dikembangkan oleh bank sentral global. Seperti diberitakan sebelumnya, negara-negara seperti Australia, India, dan Rusia telah mengerjakan teknologi pembayaran CBDC offline.
Bank sentral Australia bermaksud untuk melakukannya luncurkan “pilot langsung” dari CBDC yang mengharapkan pembayaran offline “dalam beberapa bulan mendatang”. Bank Cadangan India adalah uji fungsionalitas offline CBDC sejak Maret 2023. Bank sentral Rusia berencana untuk mempresentasikan mode offline untuk rubel digital pada tahun 2025.