Pro-Bitcoin Donald Trump akan menjadi Presiden Amerika Serikat ke-47

Donald J. Trump resmi keluar sebagai pemenang dan mengamankan kursi kepresidenan untuk kedua kalinya sebagai Presiden Amerika Serikat ke-47. Dengan kemenangan telak di Pennsylvania dan kemenangan telak di Wisconsin, Trump mengamankan kursi kepresidenan dengan melampaui 270 suara elektoral yang diperlukan untuk mengembalikannya ke Gedung Putih. Medan pertempuran penting ini, yang diperebutkan dengan sengit selama kampanye, terbukti penting dalam mendorong Trump melewati ambang batas dan memperkuat kemenangannya.

Penghitungan terakhir Trump dalam pemilu mencerminkan dukungan kuat di sebagian besar wilayah Midwest dan Selatan, dengan kemenangan lebih lanjut di negara bagian seperti Ohio dan Florida memperkuat keunggulannya. Wakil Presiden Kamala Harris, meski tampil kuat di kubu Demokrat tradisional seperti California dan New York, gagal ketika Pennsylvania dan Wisconsin mendukung Trump, sehingga menandai titik balik dalam persaingan tersebut. Trump juga memperoleh suara mayoritas dengan lebih dari 51% (66,7 juta suara), menandakan mandat baru dari para pemilih yang memprioritaskan kebijakan ekonominya dan fokus pada deregulasi.

Sebuah tonggak sejarah bagi Bitcoin di Gedung Putih

Kemenangan pemilu ini juga menandai pelantikan bersejarah presiden pertama yang secara terbuka pro-Bitcoin di Amerika Serikat. Trump berhenti selama kampanyenya Bitcoin 2024 di Nashville, di mana ia membuat beberapa janji penting yang ditujukan kepada para Bitcoiner dan komunitas kripto yang lebih luas, yang membedakannya dari kandidat sebelumnya dan mendapatkan daya tarik yang kuat di kalangan pendukung keuangan desentralisasi. Pendiriannya terhadap Bitcoin menunjukkan keselarasan dengan nilai-nilai kebebasan finansial dan kedaulatan yang mendasari komunitas kripto yang lebih luas. Melalui janjinya untuk melindungi penambang Bitcoin, menjajaki kemungkinan Cadangan Strategis Bitcoin, dan bahkan berjanji untuk meringankan hukuman Ross Ulbricht, Trump menerima dukungan signifikan dari demografi pemilih Bitcoin dan kripto.

Janji-janji Trump tidak hanya memicu optimisme di kalangan Bitcoiner tetapi juga menyoroti kemungkinan perubahan dalam pendekatan pemerintah terhadap mata uang kripto. Selama kampanye pemilihannya, Trump mengkritik CBDC sebagai pelanggaran terhadap kebebasan finansial pribadi, yang menandakan keengganannya untuk menerima mata uang digital yang dikendalikan negara. Sikap ini, sejalan dengan kekhawatiran komunitas Bitcoin mengenai privasi finansial dan tindakan pemerintah yang berlebihan, telah membantu memposisikan Trump sebagai sekutu potensial dalam perjuangan melawan kontrol finansial yang berlebihan.

Janji untuk Bitcoiner dan Komunitas Crypto

Komitmen Trump yang paling menonjol terhadap para Bitcoiner mencakup beberapa janji yang mewakili perubahan radikal dari pendekatan pemerintahan sebelumnya terhadap mata uang kripto:

  1. Dukungan untuk Penambang Bitcoin di Amerika: Trump telah berjanji untuk melindungi industri pertambangan Bitcoin yang sedang berkembang di Amerika Serikat. Komitmennya terhadap deregulasi dan mendukung kemandirian energi sejalan dengan kepentingan para penambang, yang sebagian besar bergantung pada kebijakan energi yang stabil dan lingkungan peraturan yang mendukung. Fokus ini dapat membantu mengamankan posisi AS sebagai pemimpin global dalam penambangan Bitcoin dan mendorong pertumbuhan ekonomi serta inovasi dalam teknologi blockchain.
  2. Cadangan Bitcoin Strategis: Dalam sebuah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi presiden yang menjabat, kampanye Trump membahas gagasan untuk membangun cadangan Bitcoin yang strategis. Cadangan tersebut dapat memberikan perlindungan terhadap inflasi dan devaluasi mata uang, konsisten dengan daya tarik inti Bitcoin sebagai “emas digital.” Dengan mendukung inisiatif ini, Trump telah menunjukkan keterbukaannya untuk memperlakukan Bitcoin sebagai aset sah dalam kerangka keuangan nasional.
  3. Ross Ulbricht Pardon: Janji Trump untuk mengampuni Ross Ulbricht, pendiri Silk Road yang menjalani hukuman seumur hidup ganda, diterima dengan baik di komunitas Bitcoin. Pemenjaraan Ulbricht telah lama dipandang oleh banyak Bitcoiner sebagai kasus hukuman yang berlebihan, dan kesediaan Trump untuk meninjau kembali masalah tersebut semakin memperkuat citranya sebagai kandidat yang menghargai reformasi peradilan dan kebebasan pribadi.
  4. Penentangan terhadap mata uang digital bank sentral (CBDC): Kampanye Trump mencakup penolakan yang kuat terhadap pembentukan CBDC yang dikendalikan oleh Federal Reserve, dengan alasan kekhawatiran mengenai jangkauan pemerintah yang berlebihan dan hilangnya otonomi keuangan individu. Banyak komunitas Bitcoin memandang CBDC bertentangan dengan prinsip keuangan terdesentralisasi. Penerapan Trump terhadap sudut pandang ini telah memperkuat daya tariknya di kalangan Bitcoiner yang menghargai privasi dan kebebasan dari sistem moneter yang dikendalikan pemerintah.
  5. Kode Pajak yang Disederhanakan untuk Aset Digital: Meskipun fokus Trump pada penyederhanaan undang-undang perpajakan tidak secara eksplisit merupakan bagian dari kampanyenya, hal ini telah menyebabkan banyak Bitcoiner berspekulasi bahwa pemerintahannya mungkin mengeluarkan kebijakan untuk membuat perpajakan atas aset digital tidak terlalu memberatkan. Dengan menyederhanakan proses pelaporan pajak bagi pemegang mata uang kripto, pemerintahan Trump dapat meningkatkan penerimaan dan kejelasan hukum bagi investor.

Seiring dengan meningkatnya adopsi Bitcoin, kepresidenan Trump bisa menjadi momen yang menentukan bagi Bitcoin di Amerika. Tumbuhnya aliansi antara cita-cita desentralisasi Bitcoin dan kebijakan kebebasan ekonomi Trump menunjukkan jalur yang menjanjikan bagi Bitcoin di bawah pemerintahan berikutnya.